Pendidikan dan Kemerdekaan Belajar
Ketika sebuah pendidikan di sandingkan dengan kata sekolah. Maka, yang ada dalam benak kita adalah sebuah kata yang berkonotasi dengan makna sebuah pembelajaran yang berbasiskan ruang kelas sebagai episentrum bagi penghuninya untuk saling memahami tentang makna pendidikan. Manakala episentrum tersebut berpindah menjadi sebuah posisi yang mengharuskan hal itu menjadi sebuah hal yang tidak nyata dan bisa di mana saja tanpa memendang ruang dan waktu. Itulah hal yang sedang kita alami sekarang di mana sebuah ciptaan dari Yang Maha Kuasa mengitari kita dan menghantui kita sehingga kita terbelenggu dalam sebuah kata yang bernama pandemi. Dimana sebuah virus telah merubah episentrum pendidikan kita menjadi sebuah episenrum visual tanpa terbatasi dengan ruang dan waktu.
Pendidikan jarak jauh lah yang menjadi solusi yang terbaik dan harus di terapkan di kala pandemi ini menjadi seorang tamu yang datang dan menginginkan kita merubah kelas tradisional kita menjadi sebuah kelas yang berbasiskan pada sebuah kata yang bernama " internet " sehingga benda tersebut telah menjadi sebuah hal yang teramat sangat krusial untuk di miliki serta di dapati karena dia adalah mesin penggerak dari sebuah pembelajaran jarak jauh.
Sebuah hal yang mendapati seorang guru untuk mulai menerawang jauh pada dirinya dimana sebuah kepantasan serta kesiapan menjadi titiknya.Ketika sebuah hal yang menjadi kewajaran serta kebenaran harus menjadi sebuah hal baru yang menjadi titiknya. Semua haruslah berawal dari seorang guru karena guru adalah garda terdepan bangsa ini dalam mendidik serta menjadikan generasi terbaik bagi bangsa ini.
Ketika seorang guru telah memahami akan konsep bahwa seorang guru adalah tentara terdepan serta kebanggaan terdepan bangsa ini barulah kita beralih kepada murid atau anak didik kita. Karena semua hal yang kita lakukan akan bermuara kepada mereka. Namun kita harus ingat anak didik kita bukanlah sebuah boneka yang bisa kita lakukan dengan hal apa saja namun mereka adalah seorang manusia yang berhak mendapatkan pendidikan terbaik bagi masa depan bangsa dan negera kita. Itulah hal yang menjadi perhatian kita berikutnya.
Pendidikan Jarak Jauh menjadikian beberapa variable pengingat kita dalam menjadikan hal itu menjadi sebuah hal yang efektif serta baik.Karena sejatinya kit tidaklah seharusnya menjadi seorang dokter yang di datangi oleh banyak pasien yang ingin berobat kepadanya. Dengan beragam keluhan serta beragam karakter pasien namun tetaplah dengan satu resep yang sama untuk semua. Satu obat untuk segala macam jenis penyakit serta keluhan. Maka yang terjadi adalah bukanlah sebuah solusi namun yang terjadi adalah sebuah masalah atau musibah yang ada. Malparaktek di dalam istilah kedokteran.Itulah yang sedang kita alami sekarang yakni terjadinya sebuah malpraktek didala dunia pendidikan kita.
Malpraktek pendidikan adalah hal yang sedang kita alami sekarang yakni adanya sebuah sytem di mana seorang guru dengan karakter anak didiknya yang beragam serta dengan sifat anak didiknya beragam namun tetap dengan pola serta jenis pendekatan yang sama dan jenis penilaian yang sama . Terutama di masa Pendidikan Jarak jauh seperti saat ini menghasilkan begitu banyaknya malparaktek dalam pendidikan . Karena pendekatan kita serta sytem yang kita pakai mengabaikan peserta didik kita yang ada adalah kenyamanana kita di dalam penyampaian kurikulum kita.
Maka kemerdekaan belajar adalah kunci kita dalam keberhasilan pendidikan kita terutama di masa pandemi yang mendera seperti saat ini. Dimana semua pendekatan serta metode kita dalam masa pandemi ini haruslah terjadi sebuah koneksi atau jaringan antara peserta didik kita dan orang tuan sebagai pendamping pemebelajaran di masa pendemi serta kurikulum serta sekolah sebagai pengantar media pendidikan serta guru sebagai penggerak dari pendidikan. Maka yang ada adalah penyesuiain dan kebebasan dalam pembelajaran.
Penyesuaian - penyesuain bermula dari tujuan pembelajaran kita . Yakni dengan memperhatikan kondisi serta keadaan peserta didik kita terutama kondisi serta keadaan orang tuanya. Guru haruslah mulai membicarakan hal itu sehingga tidak terjadilah sebuah malpraktek dalam pendidikan . Kemudian juga pada sytem penilaian haruslah juga memperhatikan variable - variable tersebut.
Semoga dengan kita bisa mewujudkan sebuah kebebasan dalam belajar maka pandemi ini bisa menjadi titik awal perubahan kita menuju sebuah kebaikan yang lebih indah bagi bangsa dan negara kita. Aaminn
Abu Bakar Assiddiq, S.Pd.
peserta lomba blog nomor 35
ReplyDeletejudul artikelnya belum ada
ReplyDelete